Problem and Solution for Instructors
- Murid jarang membalas pesan instruktur.
- Murid tidak mau melakukan drilling di kelas.
- Murid tidak mau mencatat materi pelajaran dan meminta slide presentasi.
- Murid tidak mau melakukan review sebelum pelajaran.
- Murid merasa lebih tahu dari instrukturnya karena itu sulit diatur dan tidak mau mengikut instruksi.
- Murid sering atau selalu terlambat datang ke kelas.
- Murid menolak melaksanakan ASC.
- Murid selalu mengeluh (lelah, sibuk, atau tidak ada waktu) di dalam kelas sehingga tidak pernah mengerjakan PR.
- Murid tidak mau berlatih berbicara bahasa Indonesia dengan native.
- Murid tidak bisa berkonsentrasi di kelas karena diganggu orang lain.
- Murid meminta untuk diajari dialek Jakarta.
- Murid tidak mau diajak berlatih di luar kelas.
- Murid kesal karena gurunya selalu menggunakan pendekatan ‘guessing game’.
- Murid selalu membandingkan bahasa Indonesia yang dia pelajari di dalam kelas dan yang dia dengar di luar kelas.
- Murid tidak mengerjakan PR jadi selalu mengerjakan PR di kelas dan menghabiskan banyak waktu.
- Murid menganggap belajar affixes terlalu grammatical dan tidak berguna.
- Murid hanya ingin latihan berbicara dan tidak mau latihan menulis karena merasa tidak berguna.
- Murid selalu merasa PR membuang-buang waktu karena hanya mengulang apa yang dia sudah pelajari saja.
- Murid merasa tidak suka ketika diberikan feedback.
- Murid selalu keluar kelas sebelum waktunya.
- Murid kesulitan melafalkan huruf, kata, atau kalimat tertentu.
- Struktur yang murid gunakan di dalam kelas selalu salah, baik dalam bertanya atau pun menjawab pertanyaan.
- Murid tidak bisa melakukan percakapan meskipun dia sudah belajar beberapa pelajaran yang seharusnya membuat dia mampu membangun percakapan dan mampu secara terpisah bertanya dan menjawab pertanyaan.
- Murid tidak bisa melakukan narasi seperti memperkenalkan diri, bercerita tentang aktivitasnya meskipun dia sudah belajar semuanya dan sudah bisa melakukan itu secara terpisah seperti ketika menjawab pertanyaan insturktur.
- Ketika berbicara, murid butuh waktu yang sangat lama untuk berpikir, makanya banyak jeda pada saat murid berinteraksi.
- Murid kesulitan mendengarkan pertanyaan atau pernyataan instruktur ketika berinteraksi menggunakan bahasa Indonesia.
- Selalu ada bunyi kata atau huruf yang tertukar contohnya seperti “B” dan “P” atau “L” dan “R”.
- Murid selalu kesulitan dalam mengerjakan LK listening, dan jawabannya sering salah ketika menjawab.
- Murid merasa bahwa ketika dia berbicara dengan rekannya yang orang Indonesia, dia selalu kesulitan saat mendengarkan mereka.
- Ketika mendengarkan nomor atau angka yang besar dia masih sangat kesulitan untuk mengenalinya.
- Murid sering salah ketik atau tulis ketika melakukan latihan menulis.
- Struktur tulisan murid sering salah, tidak sesuai dengan apa yang diajarkan.
- Murid sering menerjemahkan langsung makanya ada banyak kesalahan dalam pemilihan kosakata atau susunan struktur.
- Murid tidak bisa menulis narasi atau tulisan dalam bentuk teks, hanya bisa menulis per kalimat.
- Dalam level B1 dan B2, Murid sering salah dalam memilih imbuhan yang tepat dalam menulis kalimat atau teks.
- Murid kesulitan untuk melafalkan huruf atau membaca kalimat.
- Murid kesulitan memahami isi bacaan, kalimat, atau contoh yang diberikan instruktur.
- Ketika mengerjakan LK yang memiliki teks, jawaban dia sering salah atau lebih banyak yang salah.
- Murid selalu lupa kosakata yang diajarkan di dalam kelas (nomor, warna, posisi, dll)
- Murid lambat ketika membaca sehingga kelas berjalan lambat juga.
- Murid jarang melakukan reservasi.
- Murid sering melakukan reschedule karena alasan pekerjaan.
- Murid tidak mau berkomunikasi dengan CS perihal penjadwalan dan hanya mau melalui instruktur.
- Koneksi internet murid lambat sehingga kelas selalu terganggu.
- Kondisi belajar tidak kondusif (anggota keluarga/kolega/pasangan mengganggu).
- Situasi kantor murid tidak suportif untuk belajar bahasa Indonesia, sehingga dia kesulitan mengakses link seperti Google Meet atau Google Docs.
- Murid belajar menggunakan tablet atau HP.
- Kelas dilaksanakan di tempat yang ramai.
- Murid tidak memahami atau berasumsi telah memahami cancellation policy.
- Murid sering membatalkan kelasnya.