Tidak ada teman berlatih atau tidak adanya kesempatan cukup berlatih di luar kelas adalah 2 alasan klasik yang Murid sering ucapkan untuk membenarkan alasan mereka tidak berlatih di luar kelas. Hal ini bisa saja terjadi di dalam konteks Murid belajar secara daring di negaranya dan tidak dikelilingi oleh orang Indonesia. Hal ini juga bisa terjadi saat Murid terlalu sibuk bekerja dan tidak punya waktu berlatih.
Namun kita harus mengedukasi Murid untuk berpikir dengan cara berpikir yang lain dengan memberi mereka solusi. Jika Murid mengatakan tidak ada teman berlatih maupun kesempatan berlatih di luar kelas, maka Instruktur harus menawarkan diri sebagai teman berlatih Murid di luar kelas.
Sebetulnya hampir tidak ada alasan yang membenarkan alasan Murid tidak berlatih. Akar masalah terletak bukan di konteks apakah ada kesempatan atau tidak, namun terletak pada kemauan untuk berlatih. Kita harus mampu membantu Murid untuk mengubah pola pikirnya yang banyak alasan seperti “I don’t have Indonesia friends to practice with or I am busy working all day” menjadi pola pikir yang benar seperti “I have to do my 10-minute of daily practice or I have to keep talking Bahasa Indonesia with my Indonesian colleague all the time”.
Template:
Untuk Murid yang tinggal di luar Indonesia:
I understand that you are not surrounded by Indonesian people which makes it hard to find a friend to practice but you can always practice with me outside the class and I am happy to help.
Untuk Murid yang tinggal di Indonesia:
Pak/Bu, since you live here, you have Indonesian friends and colleagues that can help you to practice. You can ask them to always use Bahasa Indonesia with you when you talk with them. If you find this difficult to do, I am willing to help you to practice outside the class anytime.