Standar pengajaran LSI adalah mengedepankan penguasaan konsep, bukan sekadar mengetahui atau menghafal kosakata. Kemahiran berbahasa tidak ditentukan dari seberapa banyak kosakata yang bisa dihafal oleh Murid. Ada banyak aspek yang harus Murid penuhi agar bisa mencapai sebuah tingkat kemahiran.
Murid harus mengetahui konsep, kapan konsep itu digunakan, apa aturan main dari konsep itu sendiri, dan kosakata pendukung yang diperlukan untuk memahami konsep tersebut. Contoh, saat mempelajari Pelajaran 3 – Angka, tujuan belajar Murid adalah bagaimana bisa menguasai konsep bilangan dan mampu menggunakan konsep bilangan itu dengan tepat.
Untuk membantu Murid menguasai konsep bilangan tersebut di sebuah kalimat, Murid memerlukan kosakata pendukung untuk membangun sebuah konteks, seperti rumah, mobil, buku, dan lain-lain. Kosakata pendukung ini bisa apa saja dan bahkan tidak harus kosakata bahasa Indonesia karena fokusnya adalah bukan memperbanyak perbendaharaan kosakata pendukung, melainkan berfokus menguasai konsep bilangan di dalam kalimat.
Instruktur harus mampu melibatkan Murid di dalam proses berpikir dan memahami konsep dengan cara memberi pemicu, situasi, atau contoh, bukan pemberian jawaban langsung agar Murid terbiasa untuk aktif dalam menemukan jawaban atas pertanyaannya dan membangun kemandiriannya dalam menganalisis dan menyimpulkan sebuah konsep. Cara ini juga akan menghasilkan kepuasan karena menawarkan sensasi pencapaian yang menyenangkan.
Untuk kosakata pendukung (VIC) – di mana bukan fokus utama dari penguasaan konsep, Instruktur dipersilakan untuk langsung memberi tahu terjemahan kosakata tersebut untuk menghemat waktu belajar atau minta Murid untuk mengecek kamus. Kedua hal ini adalah metodologi dan Instruktur dipersilakan untuk memilih cara yang paling cocok di dalam kondisi yang sedang terjadi.
Contoh konkretnya adalah saat mempelajari konsep waktu yaitu, lebih, kurang, tepat, setengah, dan lain-lain, Instruktur mengajarkan semua konsep ini dengan memberi pemicu dan kesempatan Murid untuk menemukan jawabannya. Namun saat mempelajari kosakata pendukung seperti mandi, makan, bekerja, dan lain-lain, Instruktur dipersilakan untuk memberi tahu terjemahannya kepada Murid.
Template:
Pak/Bu, we believe that to understand the concept of the lesson, you need to engage in the process of finding the answer, not just knowing the translation of the words. Knowing the meaning of many words is not automatically make you understand how to use them properly.
Instead of giving you the translation of the words we learned, I give you clues, examples, and situations and ask you to make your understanding and conclusion. This method has proven so effective in helping our students master the concept of the lesson and remember the lesson longer in their memory. This method may be new or different from your experience in learning a new language, but believe me, this method is going to work.