SLT 3-4
3. Fixed & Growth Mindset
Pola pikir adalah cara berpikir yang memengaruhi seseorang dalam berpikir, merasa, dan berperilaku. Secara umum, ada dua jenis pola pikir yaitu Pola Pikir Tetap (Fixed Mindset) dan Pola Pikir Berkembang (Growth Mindset). Seseorang yang memiliki Pola Pikir Tetap percaya bahwa kemampuan (kecerdasan dan bakat) yang dimilikinya merupakan bawaan lahir, tetap, tidak bisa diubah maupun dikembangkan. Sedangkan seseorang yang memiliki Pola Pikir Berkembang percaya bahwa kemampuan yang dimilikinya masih bisa diubah dan dapat berkembang melalui latihan yang dilakukan secara konsisten.
Orang-orang dengan Pola Pikir Tetap selalu berpikir bahwa mereka hanya bisa menerima keadaan dan kondisi kehidupan mereka apa adanya serta tidak percaya bahwa mereka bisa mengubah hidup mereka menjadi lebih baik dan sukses. Orang-orang dengan Pola Pikir Berkembang selalu berpikir bahwa mereka bisa mengubah kehidupan mereka menjadi lebih baik dengan belajar dan bekerja keras serta melihat kegagalan sebagai hal yang penting menuju kesuksesan.
Sebagai Instruktur yang memiliki tanggung jawab untuk mengajar, melatih, dan membimbing Murid, Instruktur harus memiliki Pola Pikir Berkembang supaya bisa memahami kebutuhan Murid dan membantu Murid mencapai tujuan belajarnya. Instruktur yang memiliki Pola Pikir Berkembang akan lebih tahan terhadap berbagai kesulitan yang dihadapinya sedangkan Instruktur yang memiliki Pola Pikir Tetap akan cepat menyerah ketika menghadapi kesulitan di dalam proses pembelajaran.
4. FROM Comfort ZONE to Growth Zone
Kita pasti memiliki keinginan untuk bisa mencapai tujuan dan meraih kesuksesan yang akan memberikan kita kebahagiaan dan kepuasan hidup. Namun untuk mencapai kesuksesan tersebut tidaklah mudah dan ternyata tidak semua orang bisa mencapai kesuksesan itu karena tidak semua orang mau melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk mencapai tujuannya.
Kebanyakan dari kita hanya “menginginkan” sesuatu tanpa mau membayar harganya (usaha). Hal ini terjadi karena kita memiliki Pola Pikir Tetap yang membuat kita beranggapan bahwa keterbatasan yang kita miliki tidak akan bisa diubah. Sedangkan untuk bisa mencapai tujuan yang kita inginkan, kita harus memiliki Pola Pikir Berkembang dan mengetahui di mana keberadaan kita dalam proses pertumbuhan diri yang kita miliki.
Untuk mengetahui keberadaan pertumbuhan diri, kita harus mengenal tahapannya. Berikut ini adalah tahapan menuju Zona Pertumbuhan:
Zona Nyaman
“Saya senang dengan keadaan saya saat ini, jadi mengapa harus repot melakukan perubahan?”
Kita semua pernah mendengar istilah Zona Nyaman (Comfort Zone), tetapi masih banyak orang yang belum memahami atau menyadari ketika dirinya berada di Zona Nyaman. Zona Nyaman yang kita alami adalah hasil dari keyakinan kita yang disebabkan oleh apa yang kita alami saat kita tumbuh dewasa dan merupakan hasil dari apa yang kita lihat di sekitar kita.
Zona Nyaman adalah keadaan psikologis di mana kita merasa sudah terbiasa dengan suatu kondisi/situasi, merasa nyaman, dan aman karena kita mengetahui apa yang akan terjadi dalam kondisi/situasi tersebut, dan kita tidak memiliki tekanan apa pun untuk mengalami kondisi/situasi baru.
Ini adalah zona di mana tidak ada hal baru yang terjadi. Zona Nyaman akan membuat kita terlena karena minimnya atau tidak adanya tekanan positif yang bisa membuat kita berkembang mencapai potensi terbaik yang kita miliki.
Zona Ketakutan
Setelah kita membuat keputusan untuk meninggalkan Zona Nyaman, kita akan mencapai zona yang tidak diketahui. Ini adalah Zona Ketakutan (Fear Zone). Untuk bisa keluar dari zona ini dan berkembang dengan sukses, kita harus belajar melihat kegagalan sebagai sebuah tahapan penting menuju kesuksesan.
Apa sebenarnya yang menahan kita? Sederhananya – ketakutan. Rasa takut adalah satu-satunya hal yang menahan kita untuk melakukan sesuatu. Ketakutan menghentikan kita untuk meninggalkan Zona Nyaman dan mencegah kita untuk pindah ke Zona Belajar.
Di Zona Ketakutan, kita merasa kurang percaya diri. Pendapat orang lain dapat mempengaruhi pikiran kita. Lebih buruk lagi, pendapat mereka mungkin membuat kita putus asa. Namun demikian, jika kita ingin maju dan mencapai Zona Pertumbuhan, kita harus berhenti sejenak dan memikirkan apa yang sedang kita lakukan, serta menjawab pertanyaan “mengapa kita harus melakukan apa yang kita lakukan” supaya kita bisa keluar dari Zona Ketakutan dan memasuki Zona Belajar.
Perjalanan kita untuk bisa melewati Zona Ketakutan akan memerlukan waktu. Namun saat kita memberanikan diri untuk mengatasi rasa takut, kita akan belajar bagaimana menghadapi kondisi/situasi baru yang sedang kita hadapi sehingga tanpa kita sadari, kita sedang mempelajari keterampilan baru yang akan membuat kita bertumbuh.
Untuk bisa mengatasi rasa takut, kita harus mengenali rasa takut itu dan tidak menghindarinya. Jika kita mampu mengenali rasa takut yang kita alami dan kemudian mencari solusi untuk mengatasinya, maka kita akan menemukan cara untuk mengatasi rasa takut itu. Dengan menantang batasan yang kita miliki untuk mencari solusi, kita akan mempelajari banyak hal baru untuk mengatasi tekanan yang kita hadapi.
Zona Belajar
Saat kita berada di Zona Belajar (Learning Zone), kita akan menyadari peluang yang tersedia untuk kita dan kita akan membuat keputusan untuk menghadapi tantangan dan masalah yang kita hadapi. Kita akan mempelajari keterampilan baru, tetapi itu memerlukan komitmen untuk menjadi seorang pemelajar di sepanjang hidup kita. Untuk bisa menjadi seorang pemelajar, kita harus mau menukar waktu yang kita miliki untuk belajar seperti, membaca buku, menonton konten video yang mendidik, dan akan lebih baik lagi jika kita mendapatkan bimbingan dari seorang mentor.
Zona Pertumbuhan
Zona Pertumbuhan (Growth Zone) adalah zona di mana kita dapat mencapai kesuksesan yang kita inginkan. Ini adalah zona di mana kita akan mencapai tujuan utama kita dan menentukan tujuan baru yang lebih ambisius. Kebanyakan orang sukses telah melakukan perjalanan ini dan telah mengambil risiko meninggalkan Zona Nyaman mereka.
Semua orang sukses yang sudah mencapai Zona Pertumbuhan memiliki satu persamaan, mereka adalah pemelajar sejati. Bagi mereka, belajar adalah sebuah kebutuhan dan gaya hidup bukan pekerjaan atau keharusan. Melalui ketekunan, kita pun bisa mencapai Zona Pertumbuhan dan bisa mewujudkan impian dan mencapai tujuan kita.
Pertumbuhan adalah adalah bagian dari kita, semua yang kita lakukan dan yang kita alami. Bahkan di saat kita bermalas-malasan pun, tubuh kita menghasilkan jutaan sel setiap hari untuk menggantikan sel-sel yang sudah mati.
Mari kita lihat beberapa contoh sederhana bagaimana kita bertumbuh secara alami dan keluar dari Zona Nyaman dalam kehidupan kita:
- Ketika kita masih kanak-kanak dan hanya tahu dunia bermain, kemudian kita harus keluar dari Zona Nyaman karena harus pergi ke sekolah.
- Ketika kita sudah betah tinggal di suatu tempat tetapi karena suatu kondisi kita harus pindah tempat tinggal, kita dipaksa untuk keluar dari Zona Nyaman dan seiring berjalannya waktu kita pun mampu beradaptasi dan melewati semua itu.
- Ketika kita nyaman tinggal bersama orang tua dan dikelilingi banyak teman, kemudian kita harus harus bekerja dan mulai hidup mandiri, serta harus meninggalkan keluarga atau teman yang kita miliki, kita harus keluar dari Zona Nyaman yang kita miliki.
- Ketika kita harus bekerjasama di tempat kerja dengan orang-orang yang tidak kita sukai tetapi kita membutuhkan keberadaan mereka untuk menunjang pekerjaan kita, lagi-lagi kita harus mampu keluar dari Zona Nyaman kita.
Dari semua contoh di atas, kita bisa melihat bahwa perubahan situasi itu adalah sesuatu yang pasti dalam hidup kita dan setiap perubahan itu melibatkan ketidaknyamanan dan stres. Kebanyakan orang memandang stres sebagai sesuatu yang negatif dan berbahaya, tetapi dalam beberapa situasi, stres dapat bersifat adaptif dan membantu.
Stres adalah respons fisiologis dan psikologis normal seseorang sebagai respons terhadap keadaan orang tersebut. Eustress adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan stres yang positif, memotivasi, dan meningkatkan kinerja sementara Distress didefinisikan sebagai stres negatif dan berlebihan yang mengganggu kinerja.
Terlepas apakah kita menyadarinya atau tidak, ini adalah siklus kehidupan yang tidak akan pernah berhenti selama kita hidup di dunia. Meskipun terasa berat, sulit, dan melelahkan, kita pun harus menyadari bahwa pada akhirnya kita akan bisa melewati semua kesulitan yang kita hadapi jika kita menyadarinya dan mau melakukan sesuatu untuk menghadapinya.
Hidup adalah pertumbuhan.
Jika kita berhenti bertumbuh, baik secara fisik maupun spiritual, kita seperti sudah mati.
-Morihei Ueshiba